Pelatihan Komputer & Internet

04 Desember, 2009

Jalan Kaki Naik Haji

Abu Bakar sedang menempuh perjalanan dari makkah ke Madinah

Pada zaman dahulu orang biasa berjalan kaki atau menunggang kuda atau onta untuk menempuh perjalanan jauh, terutama perjalanan antar negara yang ditempuh dalam waktu berhari-hari, atau berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Namun pada masa kini, walaupun sudah ada pesawat udara, mobil, bus, kapal laut dsb. yang bisa mengantarnya dalam waktu yang singkat, ternyata masih ada orang yang menempuh perjalanan jauh dengan berjalan kaki selama ratusan hari.

Inilah yang dilakukan oleh seorang jamaah haji bernama Abu Bakar asal Syisyan yang berjalan kaki dari negaranya sampai ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Dia menempuh perjalanan sepanjang 6000 km selama 118 hari. Hal itu dia lakukan karena dia ingin melaksanakan nadzarnya, karena dahulu dia pernah bernadzar jika anaknya sembuh maka dia akan naik haji dengan jalan kaki.

asal ceritanya adalah ketika meletusnya perang di Syisyan pada tahun sembilan puluhan rumahnya terkena serangan bom yang merenggut nyawa kedua orang tuanya, istrinya dan ketiga anaknya. Sedangkan anaknya yang keempat terkena luka-luka. Dia merasa sangat sedih karena kehilangan enam orang anggota keluarganya. Kini yang tersisa hanya anaknya yang bungsu yang sedang dirawat di rumah sakit. Pada saat itulah dia bernadzar jika anaknya yang bernama Syarif itu sembuh maka dia akan berangkat haji dengan jalan kaki.

Dan akhirnya anaknya yang masih berumur 10 tahun itu pun sembuh. Sang ayah itu pun sangat senang dan berjanji akan melaksanakan nadzarnya .

4 bulan sebelum tiba musim haji Abu Bakar telah menyiapkan dirinya untuk menempuh perjalanan panjang itu. Dia menyiapkan semua bekal yang dibutuhkan dalam perjalanannya. Dia membawa sebuah tongkat untuk menjadi tumpuannya jika dia merasa lelah dan agar menjadi senjatanya jika menjumpai binatang-binatang buas. Kemudian dia juga membawa air dan jeruk, agar jika ditengah perjalanan merasa haus dia bisa minum dan makan jeruk tersebut. Disamping itu dia juga membawa jaket dan sepatu cadangan, sehingga jika sepatunya yang dia pakai rusak ditengah perjalanan dia bisa mengganti dengan sepatu cadangan tersebut. Kemudian dia juga membawa mushaf al qur'an sebagai bacaannya diperjalanan dan juga HP untuk menghubungi orang-orang yang dia butuhkan.

Abu Bakar berjalan kaki dari negaranya di Syisyan melintasi negara Daghistan, Adzerbijan, Turki dan Suria sampai akhirnya tiba di Arab Saudi.

Dalam perjalanan jauh itu tentunya dia banyak menghadapi rintangan. Dan rintangan yang paling berkesan baginya adalah ketika melintasi negara Turki. Waktu itu dia disengat oleh seekor serangga, sehingga dia harus dirawat di Rumah Sakit selama dua hari. Setelah itu dia baru melanjutkan perjalanannya menuju kota Makkah di Arab Saudi.

Setelah selesai menunaikan manasik hajinya di Makkah Abu Bakar berangkat menuju kota Madinah. Dia berniat nanti akan pulang ke negaranya dengan jalan kaki juga.

Dia mengaku bahwa dia rindu dengan anaknya yang menyebabkan dia harus menempuh perjalanan panjang dan melelahkan itu walaupun dengan berjalan kaki. Dia juga mengaku bahwa dia selalu menghubungi anaknya melalui handphone yang dia bawa.

0 komentar:

Maulud Pemuda Menara Malaysia