Pelatihan Komputer & Internet

12 Desember, 2009

Umar bin Abdul Aziz: Anak yang Dimimpikan

Saat itu tengah malam di kota Madinah. Kebanyakan warga kota sudah tidur. Seorang setengah baya berbadan tinggi tegap perjalan pelan menyelusuri jalan-jalan di kota. Dia coba untuk tidak melewatkan satupun dari pengamatannya. Menjelang dini hari, pria botak ini lelah dan memutuskan untuk beristirahat. Tanpa sengaja, terdengarlah olehnya percakapan antara ibu dan anak perempuannya dari dalam rumah dekat dia beristirahat.


"Nak, campurkanlah susu yang engkau perah tadi dengan air," kata sang ibu. "Jangan ibu. Amirul mukminin sudah membuat peraturan untuk tidak menjual susu yang dicampur air," jawab sang anak.


"Tapi banyak orang melakukannya Nak, campurlah sedikit saja. Toh insya Allah Amirul Mukminin tidak mengetahuinya," kata sang ibu mencoba meyakinkan anaknya. "Ibu, Amirul Mukminin mungkin tidak mengetahuinya. Tapi, Rabb dari Amirul Mukminin pasti melihatnya," tegas si anak menolak.


Mendengar percakapan ini, berurailah air mata pria ini. Karena subuh menjelang, bersegeralah dia ke masjid untuk memimpin shalat Subuh. Sesampai di rumah, dipanggilah anaknya untuk menghadap dan berkata, "Wahai Ashim putra Umar bin Khattab. Sesungguhnya tadi malam saya mendengar percakapan istimewa. Pergilah kamu ke rumah si anu dan selidikilah keluarganya."


Ashim bin Umar bin Khattab melaksanakan perintah ayahandanya yang tak lain memang Umar bin Khattab, Khalifah kedua yang bergelar Amirul Mukminin. Sekembalinya dari penyelidikan, dia menghadap ayahnya dan mendengar ayahnya berkata, "Pergi dan temuilah mereka. Lamarlah anak gadisnya itu untuk menjadi isterimu. Aku lihat insya Allah ia akan memberi berkah kepadamu dan anak keturunanmu. Mudah-mudahan pula ia dapat memberi keturunan yang akan menjadi pemimpin bangsa."


Begitulah, menikahlah Ashim bin Umar bin Khattab dengan anak gadis tersebut. Dari pernikahan ini, Umar bin Khattab dikaruniai cucu perempuan bernama Laila, yang nantinya dikenal dengan Ummi Ashim.


Suatu malam setelah itu, Umar bermimpi. Dalam mimpinya dia melihat seorang pemuda dari keturunannya, bernama Umar, dengan kening yang cacat karena luka. Pemuda ini memimpin umat Islam seperti dia memimpin umat Islam. Mimpi ini diceritakan hanya kepada keluarganya saja. Saat Umar meninggal, cerita ini tetap terpendam di antara keluarganya.

Kelahiran Umar bin Abdul Aziz

Saat itu, Ummi Ashim menikah dengan Abdul Aziz bin Marwan. Abdul Aziz adalah Gubernur Mesir di era khalifah Abdul Malik bin Marwan (685 - 705) yang merupakan kakaknya. Abdul Malik bin Marwan adalah seorang shaleh, ahli fiqh dan tafsir, serta raja yang baik terlepas dari permasalahan ummat yang diwarisi oleh ayahnya (Marwan bin Hakam) saat itu.


Dari perkawinan itu, lahirlah Umar bin Abdul Aziz. Umar kecil hidup dalam lingkungan istana dan mewah. Saat masih kecil Umar mendapat kecelakaan. Tanpa sengaja seekor kuda jantan menendangnya sehingga keningnya robek hingga tulang keningnya terlihat. Semua orang panik dan menangis, kecuali Abdul Aziz seketika tersentak dan tersenyum. Seraya mengobati luka Umar kecil, dia berujar, "Bergembiralah engkau wahai Ummi Ashim. Mimpi Umar bin Khattab insyaallah terwujud, dialah anak dari keturunan Umayyah yang akan memperbaiki bangsa ini."


Mimpi Umar bin Khattab akhirnya menjadi kenyataan, Islam mencapai puncak keemasannya semasa kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz. Terdapat banyak riwayat dan athar para sahabat yang menceritakan tentang kejayaan dan keluruhan budi Umar bin Abdul Aziz. Di antaranya ialah:


1) At-Tirmizi meriwayatkan bahwa Umar bin Khatab telah berkata: “Dari anakku (zuriatku) akan lahir seorang lelaki yang menyerupainya dari segi keberaniannya dan akan memenuhkan dunia dengan keadilan.”


2) Dari Zaid bin Aslam bahawa Anas bin Malik telah berkata: “Aku tidak pernah menjadi makmum di belakang imam selepas wafatnya Rasulullah SAW yang mana solat imam tersebut menyamai solat Rasulullah SAW melainkan daripada Umar bin Abdul Aziz dan beliau pada masa itu adalah Gubernur Madinah.”


3) Al-Walid bin Muslim menceritakan bahawa seorang lelaki dari Khurasan telah berkata: “Aku telah beberapa kali mendengar suara datang dalam mimpiku yang berbunyi: “Jika seorang yang berani dari Bani Marwan dilantik menjadi Khalifah, maka berilah baiat kepadanya karena dia adalah pemimpin yang adil”. ”Lalu aku menanti-nanti sehingga Umar bin Abdul Aziz menjadi Khalifah, aku pun mendapatkannya dan memberi baiat kepadanya.”


4) Qais bin Jabir berkata: “Perbandingan Umar bin Abdul Aziz di sisi Bani Ummayyah seperti orang yang beriman di kalangan keluarga Firaun.”


5) Hassan al-Qishab telah berkata: ”Aku melihat serigala diternak bersama dengan sekumpulan kambing di zaman Khalifah Umar Ibnu Aziz.”


6) Umar bin Asid telah berkata: ”Demi Allah, Umar bin Abdul Aziz tidak meninggal dunia sehingga datang seorang lelaki dengan harta yang bertimbun dan lelaki tersebut berkata kepada orang-orang: ”Ambillah hartaku ini sebanyak mana yang kamu mau”. Tetapi tiada yang mau menerimanya (karena semua sudah kaya) dan sesungguhnya Umar telah menjadikan rakyatnya kaya-raya.”


7) ‘Atha’ telah berkata: “Umar bin Abdul Aziz mengumpulkan para fuqaha’ setiap malam. Mereka saling ingat memperingati di antara satu sama lain tentang mati dan hari qiamat, kemudian mereka sama-sama menangis karena takut kepada azab Allah seolah-olah ada jenazah di antara mereka.”

Sumber :
www.oaseislam.com
 
By : Muhammad Yusuf

04 Desember, 2009

Jalan Kaki Naik Haji

Abu Bakar sedang menempuh perjalanan dari makkah ke Madinah

Pada zaman dahulu orang biasa berjalan kaki atau menunggang kuda atau onta untuk menempuh perjalanan jauh, terutama perjalanan antar negara yang ditempuh dalam waktu berhari-hari, atau berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Namun pada masa kini, walaupun sudah ada pesawat udara, mobil, bus, kapal laut dsb. yang bisa mengantarnya dalam waktu yang singkat, ternyata masih ada orang yang menempuh perjalanan jauh dengan berjalan kaki selama ratusan hari.

Inilah yang dilakukan oleh seorang jamaah haji bernama Abu Bakar asal Syisyan yang berjalan kaki dari negaranya sampai ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Dia menempuh perjalanan sepanjang 6000 km selama 118 hari. Hal itu dia lakukan karena dia ingin melaksanakan nadzarnya, karena dahulu dia pernah bernadzar jika anaknya sembuh maka dia akan naik haji dengan jalan kaki.

asal ceritanya adalah ketika meletusnya perang di Syisyan pada tahun sembilan puluhan rumahnya terkena serangan bom yang merenggut nyawa kedua orang tuanya, istrinya dan ketiga anaknya. Sedangkan anaknya yang keempat terkena luka-luka. Dia merasa sangat sedih karena kehilangan enam orang anggota keluarganya. Kini yang tersisa hanya anaknya yang bungsu yang sedang dirawat di rumah sakit. Pada saat itulah dia bernadzar jika anaknya yang bernama Syarif itu sembuh maka dia akan berangkat haji dengan jalan kaki.

Dan akhirnya anaknya yang masih berumur 10 tahun itu pun sembuh. Sang ayah itu pun sangat senang dan berjanji akan melaksanakan nadzarnya .

4 bulan sebelum tiba musim haji Abu Bakar telah menyiapkan dirinya untuk menempuh perjalanan panjang itu. Dia menyiapkan semua bekal yang dibutuhkan dalam perjalanannya. Dia membawa sebuah tongkat untuk menjadi tumpuannya jika dia merasa lelah dan agar menjadi senjatanya jika menjumpai binatang-binatang buas. Kemudian dia juga membawa air dan jeruk, agar jika ditengah perjalanan merasa haus dia bisa minum dan makan jeruk tersebut. Disamping itu dia juga membawa jaket dan sepatu cadangan, sehingga jika sepatunya yang dia pakai rusak ditengah perjalanan dia bisa mengganti dengan sepatu cadangan tersebut. Kemudian dia juga membawa mushaf al qur'an sebagai bacaannya diperjalanan dan juga HP untuk menghubungi orang-orang yang dia butuhkan.

Abu Bakar berjalan kaki dari negaranya di Syisyan melintasi negara Daghistan, Adzerbijan, Turki dan Suria sampai akhirnya tiba di Arab Saudi.

Dalam perjalanan jauh itu tentunya dia banyak menghadapi rintangan. Dan rintangan yang paling berkesan baginya adalah ketika melintasi negara Turki. Waktu itu dia disengat oleh seekor serangga, sehingga dia harus dirawat di Rumah Sakit selama dua hari. Setelah itu dia baru melanjutkan perjalanannya menuju kota Makkah di Arab Saudi.

Setelah selesai menunaikan manasik hajinya di Makkah Abu Bakar berangkat menuju kota Madinah. Dia berniat nanti akan pulang ke negaranya dengan jalan kaki juga.

Dia mengaku bahwa dia rindu dengan anaknya yang menyebabkan dia harus menempuh perjalanan panjang dan melelahkan itu walaupun dengan berjalan kaki. Dia juga mengaku bahwa dia selalu menghubungi anaknya melalui handphone yang dia bawa.

02 Desember, 2009

Internetan meke’ Modem HP Sony Ericsson K800i dengan IM3-Indosat

Tampilan awal PC Suite Sony_Ericsson_PC_Suite_4.010.00_Web_EN

Semakin pesatnya era teknologi telekomunikasi khususnya di Indonesia membuat provider telkom selular perang tarif demi mendapatkan konsumen. Selain itu, provider juga menawarkan beberapa aplikasi yang dapat menggaet para konsumen teknologi. Contohnya Sim Card (Perdana) IM3-Indosat, dalam satu kartu terdapat beberapa apilikasi yang dapat di manfaatkan oleh pengguna. Dantaranya; Pulsa Regular, Pulsa SMS 5 Ribu, Super SMS 30 Ribu, Paket SMS 8 Ribu dan Pulsa Internet 5 Ribu. Dan banyak lagi provider yang menawarkan apliksi baik penawaran khusus internet atau yang lainnya. Akan tetapi disini kita akan bahas tentang cara koneksi dari HP SE K800 (dengan kartu perdana IM3-Indosat menggunakan pulsa Durasi) ke PC.

Pilih Properties

Pertama hubungkan HP dengan computer menggunakan kabel data khusus Sony Ericsson. Lalu pilihlah Phone Mode pada HP anda, buka PC suite yang telah di install pada PC anda. Disini kita menggunakan PC Suite khusus Sony Ericsson yaitu (Sony_Ericsson_PC_Suite_4.010.00_Web_EN) yang mudah di dapatkan di internet.



Ubah User Name & Password

Setelah itu pilih Internet Connections pada PC suite dan pilih “Use Another Connection” setelah itu akan ada pilihan koneksi. Klik kanan IM-3 UMTS dan pilih “Properties” lalu klik “Identification” dan ubah User Name : indosat@durasi dan password : indosat@durasi setelah itu klik OK dan Connect. Anda siap berselancar mengelilingi dunia lewat dunia maya.

Connect

Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

By : Bahrul Fawaid

Maulud Pemuda Menara Malaysia