Pelatihan Komputer & Internet

28 April, 2009

Yang Lalu Biarlah Berlalu

Setiap waktu yang telah lewat dari anda sejak anda lahir ke dunia hingga satu detik yang lalu dari hidup anda adalah masa lalu anda, dan setiap orang mempunyai masa lalu dengan segala suka dan dukanya, ada kesuksesan-kesuksesan yang diraih, dan mungkin juga ada kegagalan-kegalan yang diderita, ada pengalaman-pengalaman indah yang dialami, dan mungkin ada pengalaman-pengalaman pahit yang tidak menyenangkan.

Itu semua adalah masa lalu, dan semua yang telah kita lalui seharusnya menjadi pelajaran yang sangat berarti, kalau sukses di masa lalu, maka harus berusaha mengulangi kesuksesan-kesuksesan lain di masa mendatang dengan memperhatikan faktor-faktor kesuksesan tersebut, dan kalau sebaliknya, maka harus berusaha menghindari dan meninggalkan faktor-faktor kegagalan sambil berusaha mencari jalan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan, agar kesalahan-kesalahan tersebut tidak terulang lagi, nabi mengatakan: seorang mukmin tidak terperosok ke dalam jurang dua kali.

Inilah sikap yang baik terhadap masa lalu, tidak lebih dari itu, artinya jangan sampai anda terperangkap kepada kenangan masa lalu dan tenggelam dalam bayang-bayang masa lalu, baik itu suka maupun duka, karena hal ini akan menghalangi gerak langkah anda untuk meraih sukses di masa mendatang.

Terkadang ada orang yang setiap saat terkenang dan terkesan dengan masa lalu yang indah, setiap saat ia mengingat dan membayagkan sa’at-saat indah di masa lalu, mungkin juga selalu membangga-banggakan dan menyebut-nyebut kesuksesan-kesuksesan di masa lalu, dulu saya begini, dan dulu saya begitu, sehingga ia tidak sadar telah banyak membuang waktu untuk berbuat untuk masa mendatang, atau malah tidak berbuat sama sekali, seakan-akan kesuksesan masa lalu sudah cukup baginya dan tidak perlu berbuat apa-apa lagi, yang akhirnya ia akan menemui kegagalan.

Sebaliknya ada orang yang selalu tenggelam dalam ingatan masa lalu yang kelam dan menyedihkan, mungkin juga disertai dengan penyesalan-penyesalan. Setiap saat merenung dan menyesali masa lalu yang tidak menyenangkan, mungkin juga menyakitkan dan menakutkan, lalu ia berandai-andai, dan berusaha memutar kaset kehidupannya ke belakang, ia mengatakan: kalaulah seandainya saya begini, kalau saja dulu saya begitu, kalau saja dulu saya melakukan ini, kalau-kalau, dan kalau-kalau, padahal jarum jam perjalanan hidup kita tidak mungkin bisa diputar ke belakang.

Satu menit yang lalu tidak mungkin bisa diulangi lagi, masa yang telah kita lalui tidak akan bisa mundur lagi. Sehingga tanpa dia sadari, ia telah banyak membuang waktu untuk mengint-ingat dan berandai-andai, akibatnya ia tidak berbuat sesuatu untuk memperbaiki kesalahan, mengakhiri kegagalan, dan mengukir masa depan.

Atau terkadang kabut kelabu selalu menyelimutinya, setiap kali akan melakukan sesuatu, ia khawatir kalau kejadian masa lalu terulang lagi, setiap kali akan melangkah, takut kalau kepedihan di masa lalu terjadi lagi, akibatnya ia tidak berani berbuat sesuatu untuk mengukir masa depan yang gemilang dan menyenangkan. Kalau ini terjadi maka berarti ia telah memvonis dirinya bahwa sejarahnya telah selesai, jalan hidupnya telah berakhir, tidak ada lagi harapan di masa mendatang, hidupnya sudah kelam, dan ia menjadi putus asa. Kalau perasaan ini terus berlanjut, maka ini sangat bahaya sekali, karena bisa-bisa mengakibatkan seseorang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Anda harus punya harapan, yakinlah bahwa apa pun yang terjadi di masa lalu, bukanlah akhir segala-segalanya, hidup anda masih panjang, perjalanan anda masih jauh, dan perjuangan anda masih harus diteruskan.

Jangan capat merasa puas dengan kesuksesan-kesuksesan, dan jangan berputus asa bila mengalami kegagalan, teruskan kesuksesan-kesuksesan anda yang lalu untuk mencapai kesuksesan-kesuksesan di masa mendatang, dan kuburlah masa lalu yang kelam dalam-dalam, anggap saja hal itu tidak pernah tejadi, pandanglah jauh ke depan, banyaklah berbuat untuk masa depan, dan yang lalu biarlah berlalu.

Oleh Munir Fuadi, MA from Universitas Al-Imam Saudi Arabia

23 April, 2009

Acara Wisuda Muhed, ST

Congratulations

Foto sebelum Acara Wisuda dimulai

Jam menunjukkan pukul 07.30 WIB kita segera bergegas karena acara Wisuda dimulai pada pukul 08.00 WIB. Ka’ Ohed dah berangkat duluan ke Kampus untuk persiapan disana. Jarak ITATS dengan kos kami lumayan jauh sekitar 500 Meter.

Sesampainya di sana kita segera registrasi dan yang diperbolehkan masuk ruangan widusa (bukan dalam gedung tapi Terop yang dirancang seperti ruangan tertutup) hanya 3 orang. Sampai di dalam kita langsung mencari tempat duduk yang cukup untuk bertiga. Nah akhirnya dapat juga, tapi belum sempat duduk ada pemandu yang mendekat “Mas di sebalah barat aja karena disini basah sampean lewat belakang aja ga apa2”, kata pemandu tersebut dengan ramah. Aku langsung lihat ke arah tempat duduk yang basah tersebut “Oh.. ya mas makasih”, jawabku. Sebelumnya aku tidak tau klo tempat duduk tersebu basah “Baik banget Mas ini”, gumamku. Tak berapa lama kita pun dapat kursi kosong yang cukup untuk kita bertiga.

Sekitar 10 menit kemudian pembawa acara mulai membuka acara wisuda dengan tema Wisuda XL Sarjana & Pascasarjana. Wisuda sarjana yang ke-34 tersebut begitu meriah dan jumlah Sarjan & Pascasarjana yang di wisuda sekitar 350 Orang. Begitu wisudawan memasuki ruangan para hadirinpun diminta untuk berdiri untuk menghormati para wisudawan. Tak lama kemudian para wisudawan dan hadirin di mohon berdiri kembali “Ada apa lagi sih”, Kata salah seorang di sebalahku.

Setelah semuanya berdiri, rombongan Rektor dan para jajarannya memasuki ruangan, menempati tempat duduk yang ada di bagian paling depan menghadap ke arah wisudawan dan tamu undangan. Acara demi acara terus berlanjut, ada tiga sambutan pada aacara tersebut yaitu dari perwakilan wisudawan, rektor dan terakhir ketua yayasan. Setiap selesai sambutan ada paduan suara, acaranya gitu-gitu aja lagi, jadi bosan deh lama-lama didalam.

Foto Bersama setelah Acara Wisuda selesai

Sekita pukul 12.30 WIB acara selesai, tapi sebelum para wisudawan meninggalkan tempat ada foto bersama dari masing-masing jurusan di dampingi KAJUR (Ketua Jurusan) dari setiap jurusan. Jurusan Arsitektur mendapat giliran pada urutan ke-6 untuk menaiki panggung. Setelah foto bersama jurusan Arsitek selesai kami segera keluar ruangan karena Ka’ Ohed da Acara foto2 ma teman2nya.

Baru mau beranjak ada temannya Ka’ Ohed yang langsung membagikan undangan pernikahan “Haaa... langsung nikah...”, gumamku. Sesampainya di luar ruangan matahari begitu terik, namun banyak orang yang tak memperdulikannya. Sambil mencari foto Ka’ Ohed dan Teman2nya yang berjejer di halaman yang hanya diberi alas terpal seperti orang jualan dipasar aja (emang jualan foto). “Nah ini ka’ Hed.......”, Kataku sambil menunjukkan foto yang ada di depanku. Setelah nyari foto kita foto-foto bersama lagi disana.
Foto Bersama

Foto-foto selesai perut terasa lapar “Ayo makan bakso dulu”, kata ka’ Ohed “mana Sarip..?”, Lanjutnya. “di kos, tadi dia nambal ban soalnya sebelum berangkat ban sepedanya bocor”,
kata Ida.
Makan Bakso di Depan ITATS

Ka’ Ohed SMS Sarip dia diminta datang ke kampus dan bilang kalau wisudanya dah selesai. Tak berapa lama kemudian sarip datang, kasian Sarip makan sendirian karena kita semua udah selesai makan. Setelah selesai makan kita pulang ke kos, aku dan Ida tidak langsung pulang karena masih mau beli makanan dulu untuk teman-teman di kos. Sampai di kos ka’ Hilal nelpon ngucapkan selamat kepada Ka’ Ohed.

Adzan Magrib pun berkumandang, saya segera membersihkan diri di kamar mandi. Tak disangka setelah sholat Ka’ Ohed mau keluar jalan2, ya..sekalian aku ikut rame2 ke ITC. Tapi sebelum berangkat kita makan dulu sama2 di kos.
Makan bersama

Setelah selesai makan kita langsung jalan ke ITC (Sebelahnya Pasar Atom).

Nama : Muhed
Jurusan : Arsitektur
Fakultas : Teknik Sipil Perencanaa dan Perancangan Teknik Arsitektur ITATS Surabaya
Judul TA (Tugas Akhir) : Perencanaan dan Perancangan Wisata Pantai di Selayar Bawean
Tugas Akhir ini dikerjakan dalam kurun waktu 6 Bulan (1 Semster) dengan 2 kali sidang. Sidang pertama pada bulan ke-3 yang di uji oleh 3 penguji dan sidang terakhir pada Bulan ke-6 yang di uji oleh 5 penguji, salah satu dari penguji tersebut adalah dosen dari ITS Surabaya. Pertanyaan yang paling urgen dari penguji menurutnya adalah “Kenapa kamu membuat wisata pantai di Bawean, sedangkan orang Bawean sendiri rata-rata pekerjaannya merantau dan siapa pengunjungnya..?”.
“Kita juga tau banyak orang Bawean merantau untuk mencari nafkah karena di Bawean lapangan kerja sangat sedikit. Sehingga diharapkan dengan adanya wisata pantai ini dapat menyerap lapangan pekerjaan dan orang Bawean mulai berkurang yang merantau”, jawab ka’ Ohed. Dibawah ini adalah beberapa gambar dari Tugas Akhirnya:

Denah Tugas Akhir

Salah satu ruangan dari Hotel pada Tugas Akhir

Tugas Akhir

Tugas Akhir dengan Bird Eyes View

20 April, 2009

Syukuri yang ada, niscaya anda bahagia.

Allah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk, Allah memberi kita akal untuk berpikir, tangan untuk bekerja, kaki untuk berjalan, mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar, dan semua anggota badan kita yang lain merupakan karunia Allah yang tak terhingga nilainya. Allah juga menciptakan alam semesta dengan begitu indahnya, semua yang diperlukan oleh manusia untuk kebutuhan hidup di dunia ini ada, air, udara, tanah, tumbuhan, angin, matahari, dan semua yang ada dalam jagat raya ini diciptakan untuk manusia.

Oleh karena itu seharusnya manusia bahagia hidup di dunia, seharusnya senang, gembira, aman, damai dan sejahtera. Namun ternyata tidak sedikit yang merasa susah dan sengsara, dunia yang luas ini terasa sempit, udara yang segar terasa pengap, dan alam yang indah terlihat kusam. Apa sebabnya? Apa yang terjadi pada manusia? Bukankah mereka bisa menikmati indahnya alam semesta, bukankah mereka bisa memanfaatkan ciptaan Allah yang maha agung? Apa yang membuat mereka bersedih?
Ada orang kaya, hartanya berlimpah dan sangat bahagia, namun ada juga orang kaya yang hidupnya sengsara, wajahnya muram, pikirannya kalut, dan hidupnya selalu resah, malam tak dapat tidur, makan pun tak enak.

Ada pula orang yang pas-pasan, tapi ia bahagia, setiap kali menerima gaji yang tidak seberapa, ia senyum gembira, dan tertawa lepas. Namun ada pula orang yang penghasilannya sama, tapi hidupnya selalu susah, gajinya yang ia terima tidak membuatnya gembira, bahkan menggerutu karena ia merasa gaji segitu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak ada batasnya.

Ada pula orang yang hidupnya sangat kekurangan, jangankan makan yang cukup, atau pakaian yang bagus, rumah pun tak punya, hidup dari mengais rezeki di tong sampah dengan mengumpulkan karton bekas, lalu ia menjual hasil kerjanya seharian dan cukup untuk membeli nasi bungkus, lalu di malam harinya ia duduk di emperan toko sambil minum kopi melepas lelah dengan penuh tawa dan keceriaan.

Kalau begitu apakah yang membuat orang bahagia atau menjadikan ia sengsara? Mungkin harta bisa membuat orang senang, tapi tidak menjamin dia bisa bahagia.
Seseorang bisa bahagia dalam kesahajaan, tapi ada juga orang yang susah dan sengsara dalam gelimang harta, kalau demikian berarti anda bisa bahagia dan bisa susah apapun kondisi anda. Anda bisa bahagia baik anda miskin atau kaya, dan anda juga bisa susah baik anda miskin maupun kaya. Terus di mana letak kebahagiaan itu, atau bagaimana anda bisa bahagia?

Anda bisa tidur nyenyak walau hanya beralas tikar kusam, dan mugkin juga anda tidak bisa memejamkan mata walau tidur di atas kasur yang empuk. Singkong goreng dan kopi hangat terasa sangat nikmat jika anda mau menikmatinya, tapi jika anda berpikir pada burger atau pizza, maka singkong goreng tersebut akan terasa sesak di tenggorokan.

Jadi, anda bisa bahagia jika anda mau, dan bisa sengsara jika anda mau, kalau begitu kebahagiaan dan kesengsaraan hanya ada dalam pikiran dan perasaan.
Dalam sebuah hadits nabi bersabda: jika anda bangun pagi dan badan anda sehat, aman di tempat tinggal, dan anda punya untuk di makan hari ini, maka anda telah memiliki dunia seisinya.

Ya, anda bisa bahagia jika anda mau, anda punya badan yang sehat, akal yang cerdas, punya rumah untuk berteduh, punya makanan untuk mengganjal perut, saudara yang penuh perhatian, teman-teman yang baik, dan lingkungan yang aman, maka anda telah memiliki segalanya. Kenapa mesti susah?

Kalau tidak percaya, cobalah lihat! Berapa banyak orang yang menderita penyakit atau cacat, berapa banyak orang yang tidak punya tempat tinggal, dan hanya tinggal di kamp pengungsian, berapa banyak orang yang negaranya tidak pernah sepi dari peperangan?
Anda hidup hanya sekali, maka nikmatilah hidup anda yang hanya sekali ini, senyumlah menghadapi dunia ini, hiruplah udara segar, nikmati yang ada, jangan memikirkan yang tidak ada, dan syukuri yang ada, niscaya anda bahagia.

Oleh H. Munir Fuadi, MA
Putra ke-dua K.H. Rildwan, beliau sedang menyelesaikan disertasi-nya untuk mendapat gelar doktor di Universitas Al Imam Saudi Arabia.

01 April, 2009

Maulid Baldi Pemuda Menara Malaysia

Ustadz Fardian Penceramah dalam acara maulid


Kak Zainal sedang mengambil Uang dari Peserta Maulud


Maulud Baldi Pemuda Menara Malaysia


Panitia sedang mengangkat Malulud Baldi


Baldi dihias seperti kapal


Maulud Baldi Pemuda Menara Malaysia


Minggu lalu 22 Maret masyarakat Menara memperingati maulud Nabi, acara hanya berbentuk ceremonial. Pada kali ini Minggu 29 Maret Pemuda Menara Malaysia memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan dirayakan seperti biasanya di Bawean, Maulud baldi.
Setiap Anggota membawa Baldi (timba) yang dihias dan diisi dengan berbagai macam jajan.

Setiap anggota pemuda yang ikut maulud di wajibkan memberi uang (pendaftaran) 20 RM. Uang pendaftaran ini akan digunakan untuk membangun lapangan sepak bola di dusun Menara Bawean.

Macam-macam kreasi baldi yang di hias, ada yang cuma dihias dengan bunga, ada yang dihias dengan payung, ada juga baldi yang dimodel kapal, kreatif memang.

Dalam acara maulud kali ini, Asy'ari melantunkan ayat suci alqur'an dan sebagai penceramah adalah ustadz Fardian.

Maulud Pemuda Menara Malaysia