Pelatihan Komputer & Internet

20 April, 2009

Syukuri yang ada, niscaya anda bahagia.

Allah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk, Allah memberi kita akal untuk berpikir, tangan untuk bekerja, kaki untuk berjalan, mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar, dan semua anggota badan kita yang lain merupakan karunia Allah yang tak terhingga nilainya. Allah juga menciptakan alam semesta dengan begitu indahnya, semua yang diperlukan oleh manusia untuk kebutuhan hidup di dunia ini ada, air, udara, tanah, tumbuhan, angin, matahari, dan semua yang ada dalam jagat raya ini diciptakan untuk manusia.

Oleh karena itu seharusnya manusia bahagia hidup di dunia, seharusnya senang, gembira, aman, damai dan sejahtera. Namun ternyata tidak sedikit yang merasa susah dan sengsara, dunia yang luas ini terasa sempit, udara yang segar terasa pengap, dan alam yang indah terlihat kusam. Apa sebabnya? Apa yang terjadi pada manusia? Bukankah mereka bisa menikmati indahnya alam semesta, bukankah mereka bisa memanfaatkan ciptaan Allah yang maha agung? Apa yang membuat mereka bersedih?
Ada orang kaya, hartanya berlimpah dan sangat bahagia, namun ada juga orang kaya yang hidupnya sengsara, wajahnya muram, pikirannya kalut, dan hidupnya selalu resah, malam tak dapat tidur, makan pun tak enak.

Ada pula orang yang pas-pasan, tapi ia bahagia, setiap kali menerima gaji yang tidak seberapa, ia senyum gembira, dan tertawa lepas. Namun ada pula orang yang penghasilannya sama, tapi hidupnya selalu susah, gajinya yang ia terima tidak membuatnya gembira, bahkan menggerutu karena ia merasa gaji segitu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak ada batasnya.

Ada pula orang yang hidupnya sangat kekurangan, jangankan makan yang cukup, atau pakaian yang bagus, rumah pun tak punya, hidup dari mengais rezeki di tong sampah dengan mengumpulkan karton bekas, lalu ia menjual hasil kerjanya seharian dan cukup untuk membeli nasi bungkus, lalu di malam harinya ia duduk di emperan toko sambil minum kopi melepas lelah dengan penuh tawa dan keceriaan.

Kalau begitu apakah yang membuat orang bahagia atau menjadikan ia sengsara? Mungkin harta bisa membuat orang senang, tapi tidak menjamin dia bisa bahagia.
Seseorang bisa bahagia dalam kesahajaan, tapi ada juga orang yang susah dan sengsara dalam gelimang harta, kalau demikian berarti anda bisa bahagia dan bisa susah apapun kondisi anda. Anda bisa bahagia baik anda miskin atau kaya, dan anda juga bisa susah baik anda miskin maupun kaya. Terus di mana letak kebahagiaan itu, atau bagaimana anda bisa bahagia?

Anda bisa tidur nyenyak walau hanya beralas tikar kusam, dan mugkin juga anda tidak bisa memejamkan mata walau tidur di atas kasur yang empuk. Singkong goreng dan kopi hangat terasa sangat nikmat jika anda mau menikmatinya, tapi jika anda berpikir pada burger atau pizza, maka singkong goreng tersebut akan terasa sesak di tenggorokan.

Jadi, anda bisa bahagia jika anda mau, dan bisa sengsara jika anda mau, kalau begitu kebahagiaan dan kesengsaraan hanya ada dalam pikiran dan perasaan.
Dalam sebuah hadits nabi bersabda: jika anda bangun pagi dan badan anda sehat, aman di tempat tinggal, dan anda punya untuk di makan hari ini, maka anda telah memiliki dunia seisinya.

Ya, anda bisa bahagia jika anda mau, anda punya badan yang sehat, akal yang cerdas, punya rumah untuk berteduh, punya makanan untuk mengganjal perut, saudara yang penuh perhatian, teman-teman yang baik, dan lingkungan yang aman, maka anda telah memiliki segalanya. Kenapa mesti susah?

Kalau tidak percaya, cobalah lihat! Berapa banyak orang yang menderita penyakit atau cacat, berapa banyak orang yang tidak punya tempat tinggal, dan hanya tinggal di kamp pengungsian, berapa banyak orang yang negaranya tidak pernah sepi dari peperangan?
Anda hidup hanya sekali, maka nikmatilah hidup anda yang hanya sekali ini, senyumlah menghadapi dunia ini, hiruplah udara segar, nikmati yang ada, jangan memikirkan yang tidak ada, dan syukuri yang ada, niscaya anda bahagia.

Oleh H. Munir Fuadi, MA
Putra ke-dua K.H. Rildwan, beliau sedang menyelesaikan disertasi-nya untuk mendapat gelar doktor di Universitas Al Imam Saudi Arabia.

0 komentar:

Maulud Pemuda Menara Malaysia