Pelatihan Komputer & Internet

29 Januari, 2010

Biarkan Hari esok Hingga Tiba

Merencanakan masa depan adalah suatu keharusan, memikirkan hari esok adalah suatu keniscayaan, akan tetapi anda harus waspada jangan sampai terjebak kepada impian-impian dan angan-angan kosong masa depan, tentukan cita-cita anda, buatlah perencanaan yang matang, susunlah langkah-langkah untuk mencapainya, kemudian laksanakan sesuai dengan rencana.
Setan sangat pandai membuat jebakan-jebakan kepada manusia agar terjerumus pada kehancuran atau kegagalan, terkadang ada orang yang mempunyai cita-cita mulia, harapan-harapan yang indah, dan rencana-rencana yang bagus, lalu setan membuainya agar ia tenggelam dalam impian-impian dan angan-angan tersebut.
Terbayanglah di matanya bahwa esok saya akan begini dan begitu, saya akan menjadi ini dan itu, saya akan mendapatkan ini dan itu, dan berbagai macam impian indah dan angan-angan manis terhampar di hadapannya, sehingga hari-harinya hanya diisi dengan impian dan khayalan, seakan ia hidup di dunia maya, indah dan indah sekali, ia bermimpi sedang ada di dunia kayangan yang penuh dengan keindahan dan kesenangan, ia membayangkan nanti akan menjadi orang pintar, bertitel keren, mempunyai jabatan terhormat, mendapat penghasilan yang luar biasa, dan terusssssssss bermimpi, sehingga waktunya habis untuk bermimpi, dan tidak ada lagi waktu untuk berbuat.
Ada juga orang yang sebenarnya kehidupannya baik, sehat wal afiat, kondisi ekonominya lumayan, punya keluarga dan kerabat yang baik-baik dan penuh perhatian, ada teman-teman yang santun dan ramah, akan tetapi ia selalu terbayang pada hal-hal yang menyeramkan di kemudian hari, bagaimana kalau besok sakit, bagaimana kalau di-PHK, bagaimana kalau ada kerabat yang meninggal, bagaimana kalau ada bencana alam, dan terussss membayangkan kesusahan dan kesedihan di hari esok, sehingga aktifitasnya hari ini terganggu, dan ahirnya menjadi lemas dan lesu, sedih dan gelisah karena suatu hal yang belum tentu terjadi, padahal apa yang akan terjadi besok hanya Allah yang tahu.
Jadi, jangan menyibukkan diri dengan membayangkan apa yang akan terjadi besok, janganlah anda menggugurkan janin sebelum tiba waktunya lahir, jangan memetik buah sebelum matang, dan jangan menunggu matahari terbit sebelum pagi. Jalani kehidupan anda hari ini, dan biarkan hari esok hingga tiba.

List of the keyboard shortcuts that are available in Windows XP

General keyboard shortcuts

  • SHIFT+DELETE (Delete the selected item permanently without placing the item in the Recycle Bin)
  • F2 key (Rename the selected item)
  • F3 key (Search for a file or a folder)
  • ALT+ENTER (View the properties for the selected item or object)
  • ALT+F4 (Close the active item, or quit the active program)
  • ALT+TAB (Switch between the open items)
  • ALT+ESC (Cycle through items in the order that they had been opened)
  • F6 key (Cycle through the screen elements in a window or on the desktop)
  • F4 key (Display the Address bar list in My Computer or Windows Explorer)
  • SHIFT+F10 (Display the shortcut menu for the selected item)
  • ALT+SPACEBAR (Display the System menu for the active window)
  • CTRL+ESC (Display the Start menu)

Microsoft natural keyboard shortcuts
  • Windows Logo+BREAK (Display the System Properties dialog box)
  • Windows Logo+M (Minimize all of the windows)
  • Windows Logo+SHIFT+M (Restore the minimized windows)
  • Windows Logo+E (Open My Computer)
  • Windows Logo+F (Search for a file or a folder)
  • Windows Logo+ L (Lock the keyboard)

03 Januari, 2010

Ancor Pessena Tellor

Tersebutlah dalam kisah seorang anak muda yang sehari-harinya berdagang minyak tanah, itulah pekerjaan yang ia warisi dari orang tuanya yang ia tekuni demi mengukir masa depan yang indah dan menyenangkan, ia mengharap dari usahanya itu bisa mengumpulkan uang sedikit-demi sedikit untuk membuat usaha yang lebih besar, ia menginginkan menjadi pedagang besar, bisnisman sukses dan menjadi pengusaha kaya, sehingga dengan demikian ia bisa merubah nasib dari hidup pas-pasan atau bisa dikatakan serba kekurangan menjadi cukup dan sejahtera. Ia telah merancang masa depan yang lebih baik, telah menyusun program yang detail dan rinci dan telah membuat target yang harus ia capai. Ia tidak ingin mewarisi kemiskinan dari orang tuanya, ia tidak ingin menjadi pedagan minyak eceran seumur hidup, akan tetapi harus berusaha keras membanting tulang demi mencapai cita-citanya.

Seperti biasa setiap hari dia duduk di depan tong minyaknya yang terbuat dari tanah yang dibakar yang biasa disebut gentong. Kebetulan pada hari itu pembeli sepi, dari pagi hingga siang belum ada seorang pun pembeli yang datang. Seperti umumnya orang, ketika anggota badan diam dan sepi dari kegiatan, maka pikirannya yang jalan, ia mengawang ke angkasa melamunkan masa depan yang indah dan menyenangkan, sambil menunggu pembeli yang tidak kujung datang, pikirannya terus melayang, lamunan demi lamunan datang dengan lancarnya bagaikan air yang mengalir di sungai, terbayang olehnya dari hasil berdagang minyak ia bisa mengumpulkan uang, ia gunakan uang tersebut untuk keperluan sehari-hari, dan sebagian ditabung, setelah beberapa lama menabung, maka terkumpullah olehnya sejumlah uang yang cukup untuk membangun atau membeli kios, lalu ia terus memperlebar usahanya tanpa kenal lelah, sambil terus mengumpulkan uang, ia merancang lagi usaha yang lebih besar, suatu waktu nanti ia akan bisa mempunyai pom bensin, awalnya satu, kemudian menjadi dua, kemudian berkembang lagi menjadi beberapa atau puluhan pom bensin, dia akan punya puluhan atau ratusan karwayan, selanjutnya lagi ia akan punyai mobil tangki untuk mengangkut minyak-minyaknya ke pom bensinya yang telah menyebar di seantero nusantara, terus pada masanya nanti ia bisa membeli kapal tanker untuk mengankut minyak-minyak antar pulau di persada nusantara, bahkan nantinya bisa mengimpor minyak dari Negara-negara penghasil minyak.

Pikirannya terus melayang dan mengawang di angkasa, kalau sekarang tidak ada seorang pun gadis yang meliriknya tapi setelah menjadi milyarder, setelah punya mobil mewah, setelah punya kapal pesiar, dan setelah punyak harta yang berlimpah, maka tanpa susah payah, gadis-gadis cantik pun akan antre minta dilamar, dia tinggal milih yang tercantik di antara mereka.

Oleh karena pembeli tidak juga kunjung datang, maka pikirannya pun bebas melanglang buana di angkasa ibarat burung camar yang bebas terbang ke sana ke mari, kemudian tak lama setelah menikah, ia pun punya anak yang lucu dan ganteng, terus ia bermain-main dengan anaknya yang sangat ia sayangi, terus setelah itu anaknya sudah bertambah besar dan sudah mulai nakal, maka ia pun tidak segan-segan menghukum anaknya, terbayang olehnya anaknya yang nakal dan tidak mendengarkan perintahnya maka ia memukulnya dengan tongkat yang ia pegang sebagai teman setianya berjualan minyak, ia pukulkan tongkat tersebut kepada anaknya, cukup keras pukulannya dan pukulan tersebut mengenai gentong minyaknya, yang ahirnya pecah dan minyaknya pun semuanya tumpah ke tanah sampai membasahi sandalnya. Ia pun tersentak dari lamunannya, dan ternyata minyak satu gentong yang merupakan modal usaha satu-satunya dan tumpuan harapan masa depannya sekarang semuanya tumpah ke tanah, maka bubarlah semua lamunannya, hancurlah harapan masa depannya, karena modal usaha satu-satunya kini telah hilang ditelan tanah. Ia hanya bisa duduk termenung sambil meletakkan kedua tangannya di kepala, menangisi mimpi-mimpi dan lamunan indahnya yang sekarang telah sirna. Mungkin inilah yang dikatakan dalam pribasaha Madura: Ancor pessena tellor.

Maulud Pemuda Menara Malaysia