Pagi itu saya kaget dengan berderingnya handphoneku di pagi hari, saya lihat ternyata yang calling nomor Malaysia, "Ri tunggu nanti di pelabuhan Batam center pukul 9" suara yang terdengar dari hanpongku.
Ternyata yang telpon adalah Pak wahid, "pangawal" asal Gn. Menur Menara Bawean. Dia datang membawa barang-barang titipan orang boyan di Malaysia. Saya tidak tau pasti barang apa saja sebanyak itu yang ia bawa.
Cepat-cepat saya berkemas takut tidak bisa bertemu dia karena dari Pelabuhan Batam center dia langsung bertolak ke surabaya lewat bandara Hang-Nadim Batam. Sesampai di Pelabuhan pak Wahid ternyata telah menungguku di pintu masuk.
Usai berjabat tangan kami langsung sarapan pagi di kantin sambil ajendur, "saya sekarang menanam cengkeh 160 pohon di baringgundang" kata pak wahed mantap. "kemaren saya beli tanah di sana, harganya hampir 10 juta. Wah banyak juga gumamku, ternyata pak wahid membeli 400 bibit pohon cengkeh dari Trenggalek. 160 pohon di tanam sendiri sisanya di jual di Bawean.
Laba yang di dapat pak wahid jutaan rupiah dari penjualan cengkeh tersebut. laba tersebut ia gunakan untuk menyekolahkan 3 orang anaknya, 2 diantaranya mondok di PP Sidogiri. "Bibit cengkeh saya lebih tinggi-tinggi dari yang biasanya orang jual, jadi saya beranijual lebih mahal" ungkapnya. Selepas sarapan pak wahid langsung ke bandara naik taxi. Selamat berjuang pak Wahid..!!
KIPRAH WAKIL RAKYAT : Prioritas Sektor Pertanian Bawean
5 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar