Seperti biasanya, ketika merasa jenuh dengan aktifitas sehari-harinya dan membutuhkan hiburan Sulaiman pergi membawa mobilnya ke jalan cornish... sambil memutar lagu favoritnya di tipe mobil yang menyanyikan : "wahai hatiku, janganlah bertanya dimanakah cinta".
Dia tergila-gila dengan Ummu Kultsum. Dia selalu menyanyikan lagu-lagunya dengan cinta yang membara. Ketika mendengarkan lagu-lagu Ummu Kultsum seakan jiwanya sampai terbang ke angkasa cinta. Sebuah angkasa yang jika kita masuki awalnya hanya sebuah mimpi dan akhirnya... hanya omong kosong belaka.
Biasanya sulaiman berkeliling mencari hiburan, dan tidak berhenti sebelum melewati beberapa tempat-tempat lembaga perdagangan, sambil bersenang-senang... bercinta....pacaran... dan perbuatan lainnya yang biasa dilakukan anak-anak muda yang nakal...!!! Namun kali ini dia nampak sesuatu yang berbeda!... saat itu dia tidak lagi mengejar-ngejar gadis untuk dijadikan hiburannya. Akan tetapi pandangannya selalu tertuju kepada setiap orang yang berjalan didampingi istrinya. Mereka nampak baru menikah!!!... Sehingga yang ada dalam benaknya waktu itu tidak seperti hari-hari sebelumnya.... Setiap kali melihat orang bergandengan tangan dengan istrinya, maka hatinya berkata :
"Aduhai... demi Allah, menikahan itu sangat indah... Aku yakin mereka sekarang pasti sedang bersenang-senang."
Sejak dahulu memang sudah ada keinginan untuk menikah dalam benak Sulaiman. Dan sekarang dia mulai berpikir serius. Apalagi sudah mendapat kerja yang layak. Dan sekarang sudah memiliki pemasukan tetap.
Pada waktu itu juga dia segera pulang ke rumah. Dia mengajak ibunya ke kamar karena ada hal penting yang perlu dibicarakan.
Ibunya tidak terkejut dengan ajakan Sulaiman. Akhirnya dia berterus terang bahwa dia perlu menyiapkan kamar pengantin dan tempat tinggal baru sebelum terjerumus dalam perbuatan dosa. Karena zaman sekarang penuh dengan fitnah dan godaan.
Sang Ibu bertanya tentang karakter istri yang dia inginkan. Sulaiman menjawab :
"Aku mendambakan istri yang salehah dan cantik."
Sebelum itu ibunya berkata : "wahai Sulaiman! Zaman sekarang yang paling penting adalah agama.. Dan wanita yang tidak memiliki rasa takut terhadap tuhannya itu tidak akan ada gunanya."
Sulaiman menganggukkan kepalanya bertanda dia setuju dengan apa yang dikatakan ibunya. Hanya saja dia belum benar-benar memahami maksud dari istri salehah dan berakhlak mulia.
Sulaiman bukanlah pemuda yang rajin beribadah. Namun orang yang kenal dengan dia akan tahu bahwa dia orang yang biasa-biasa saja. Dia tidak merokok dan tidak berteman dengan anak-anak jahat. Tapi walaupun begitu dia juga bisa terjerumus dalam jurang maksiat!!!...
Beberapa bulan kemudian, setelah mencarikan calon istri yang cocok untuk Sulaiman maka sang ibu menghampiri Sulaiman di kamarnya. Dia menyampaikan bahwa dia telah menemukan wanita yang cocok untuk Sulaiman. Wanita itu adalah seorang mahasiswi shalehah dan berakhlak mulia. Dia aktif dalam kegiatan dakwah di kampusnya dan juga dalam kegiatan-kegiatan kewanitaan. Disamping itu dia juga cantik.
Sulaiman setuju untuk menikah dengan wanita tersebut. Pesta pernikahannya selesai dirayakan. Sulaiman masuk ke dalam "Istana Emas" sebagaimana kata orang... Dia mulai mengarungi hidup baru. Dunia penuh ceria. Hidup untuk mencari nafkah... sebagaimana yang dia katakan sebelum menikah... Dan mengarungi hidup bahagia... sebagaimana yang dia bayangkan!!!...
Semenjak hari pertama dari pernikahanya Sulaiman sudah mulai berobah. Pada malam pertama ketika sedang terlelap tidur sambil mendengkur (tidurnya nyenyak banget) dia merasa ada tangan yang menggerak-gerakkan bahunya. Tangan itu sangat lembut sekali. Dia belum pernah disentuh tangan selembut itu. Dia mendengar ada suara halus yang memanggilnya : "Abang... abang... bangun... shalat subuh, sudah adzan beberapa menit yang lalu..." Sulaiman berkata dalam hatinya :
"Cobaan apakah ini ? aku hawatir malam pertamaku dimulai dengan sesuatu yang tidak baik."
Sulaiman bangun dan beranjak untuk shalat subuh. Dia merasa malu kepada istrinya yang rajin beribadah. Dia hawatir istrinya akan mengikuti kebiasaannya yang tidak baik sejak hari pertama hidup dengannya.
Sulaiman sudah terbiasa shalat subuh dengan tenang dan benar. Hanya saja dia tidak shalat berjamaah tepat pada waktunya. Biasanya dia menunda sampai tidurnya terasa cukup. Padahal biasanya tidur tidak pernah cukup.
Sulaiman berwudlu' lalu pergi ke masjid. Di tengah jalan dia merasa ada sesuatu yang berbeda. Karena sudah lama dia tidak shalat subuh berjamaah... Dia berjalan tenang tanpa suara. Hatinya bertanya-tanya : “kemana saja aku selama ini, sehingga tidak pernah melakukan kewajiban ini?”
Berbagai macam pertanyaan yang ada dalam benaknya. Dia bagaikan orang yang baru sadar setelah tidur bertahun-tahun lamanya. Seperti ashabul kahfi (penghuni gua) yang baru sadar setelah tidur selama tiga ratus tahun di dalam gua.
Sulaiman memiliki teman dekat. Mereka saling mengenal satu sama lain dari mulai perkara yang kecil sampai yang besar. Inilah janji mereka sejak kecil. Namun setelah Sulaiman menikah akhirnya mereka berpisah, karena dia bekerja di kota lain. Satu tahun kemudian mereka bertemu kembali. Temannya heran melihat apa yang terjadi pada Sulaiman. Sekarang penampilannya tidak lagi seperti Sulaiman yang dahulu. Begitu juga apa yang diceritakan Sulaiman tidak sama dengan yang dahulu dia kenal. Sulaiman bercerita pada temannya tentang karunia Allah SWT yang diberikan kepadanya yang berupa istri shalehah yang telah merobah hidupnya berbalik 190 derajat.
Dahulu dia menjadi orang yang ceroboh dan tersesat. Tidak tahu apa tujuan hidupnya. Seakan dia hanya sebagai pelengkap saja dalam dunia ini. Namun sekarang dia merasakan betapa sangat dibutuhkan dia dalam rumah tangganya, dalam keluarga dan masyarakatnya.
Sekarang Sulaiman sudah dijuluki dengan Abu Ibrahim. Dan sekarang menjadi imam masjid di kota tempat dia bekerja. Di kota itu dia aktif dalam kegiatan dakwah.
Inilah cerita Sulaiman dan istrinya yang shalehah yang telah berhasil merobah kepribadian Sulaiman menjadi orang yang sangat berarti dalam hidupnya. Tidak seperti dahulu lagi.....
Rasulullah SAW bersabda :
"Wanita itu dinikahi karena empat macam : karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka cariah istri yang shalehah niscaya anda akan selamat".
0 komentar:
Posting Komentar