Pelatihan Komputer & Internet

29 Desember, 2008

Selamat Tahun Baru HIjriyah 1430


SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH, 1 MUHARRAM 1430

24 Desember, 2008

Bawean Inside

Bercocok Tanam di Hutan Bharingghundhang

Bu Fitriyah sedang merawat tanaman cabenya

Cabe Tanaman Pak Mujib dan Bu Fitriyah

Pak Mujib dan Bu Fitriyah Membawa Pisang Hasil Panen

Pak As'ari membantu pak Mujib panen pisang

Pisangnya Besar-Besar lho,..

Ucok Berkunjung ke Bharingghundhang

Pak Mujib Sedang Istirahat

Pak Buhari

Bharingghundhang, nama yang tak asing lagi bagi warga Menara (dulu: Kalompek). Baringgundang terletak di atas Gunung Pakem. Bisa dijangkau dari Menara lewat arah timur baringgundang dengan jalan kaki atau dari arah barat lewat desa Kuduk-kuduk Patar selamat melalui jalan ke air terjun Gurujukan, bisa dilewati naik sepeda motor.

Mayoritas warga Menara mempunyai tanah di bharinggundhang. Sebagian besar tanah warga Menara ditanami pohon cengkeh. Ada juga yang ditanami pepohonan lain, contoh tanah pak Mujib yang ditanami cabe, semangka, pisang dll. Juga tanah Pak Thaha yang ditanami cengkeh dan merica.

Tanah di Bharinggundhang sangat subur, karena berada di pinggiran sungai dan lembah-lembah pegunungan. Melihat keadaan ini maka sebagian warga memanfaatkan untuk bercocok tanam disana, salah satunya adalah Pak Mujib.

Sebenarnya hal ini telah dilakukan sejak nenek moyang hingga turun temurun, namun hal ini pernah vakum karena sebagian warga banyak merantau ke Malaysia untuk mencari penghidupan yang dirasa lebih layak.

Memanfaatkan bharinggundhang sudahlah cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Hal ini dibuktikan pak buhari yang sejak lama tinggal di hutan ini bersama anak istrinya. Pak buhari bukanlah warga Menara, melainkan adalah warga Balikterus (Sugae teros). Ia telah tinggal di Bharinggundhang sejak ayah saya masih Jejaka, kira-kira 30 tahun yang lalu.

Kira-kira dua tahun yang lalu pak mujib membuka lahan yang dibelinya dari orang Balikterus. Dengan lahan tersebut pak Mujib tidak hanya menanam cengkeh seperti yang dilakukan mayoritas warga Menara. Tapi pak Mujib menanam pohon yang bisa cepat dipanen tanpa harus menuggu bertahun-tahun seperti cengkeh, contohnya adalah cabe, semangka, pisang, dll.

Dalam kesehariannya pak Mujib lebih banyak menghabiskan waktunya di Bharinggundhang, lain halnya dengan dulu kesibukannya di kampung. Ia pernah bisnis meubel di sebelah rumahnya, juga pernah menjabat sebagai ketua Pemuda Menara.

Untuk mempermudah transportasi menuju hutan tersebut maka dibangun jalan setapak yang bisa dilalui dengan kendaraan sepeda motor. Hal ini diprakarsai oleh K.H. Ridlwan pemilik aset (tanaman cengkeh) terbesar di sana. Didukung sebagian warga yang berkepentingan sama dengan beliau, diantaranya P. Mujib, P. Hatman, P. Thaha, P. Sani, P. Dani dkk. (herry)


19 Desember, 2008

Hari raya

Foto-foto Malam Takbiran 2008 / Hari raya Idul firi 1429 H

Anak-anak pun ikut merayakan malam takbir keliling MenaraUnik; bukan hanya bedug yang di tabuh. Kentongan, timba, ken'eng dan dhung² pun ikut serta.

Sebelum berangkat 'aleler' Malam Takbir 2008 foto di simpang lima


Toron dari Barat sawah ke Kelbung Daja, ate² aghuluuuk.

Pengumuman Shalat Idul Fitri

Teman-teman Ikatan Remaja Menara antusias dalam menyambut Hari raya idul fitri 1429, walau jalannnya tanjakan dan turun tajam dengan semangatnya tak kenal lelah membawa diesel dan speaker guna mengumandangkan takbir kemenangan dan memberi pengumuman pada segenap masyarakat menara tentang pelaksaan shalat Ied besok pagi-nya.

Terima kasih kawan, jasamu akan ku kenang. Foto-foto ini ku posting untuk teman kalompek-menara yang ada di rantau.


18 Desember, 2008

Polo Cena

Background Pulau Lolobi, sebelah Pulau China

Foto Di Bato Labang Polo Cena

Tak ta kera rassa kerrongna ate terro apolong-polonga pole ben kanca2 e bhebiyen, ngocaa nape jhe' la gherisna kaodi'en, settong-settong apesa jheu semmak pade a rangkat ka parantaoan. Sanacjhen jheu kanca ayu pade engak. Engak ka kawajiban ben tanggung jawab keta oreng. Mogha-mogha keta tak kaloppae ka tujuan awal, niat keta a rantao jheu dari keluarga, jheu dari kanca, jheu dari kampong, jhau dari bhabiyen. Mogha pade'e sukses ben lekas apolong pole e pulao bawean tercinta.

14 Desember, 2008

tanpa judul di posting pertama

pagi ini terasa nyenyak sekali tidurku, tak terasa hari sudah agak siang, maklumlah hujan deras mengguyur batam. saya harus segera beranjak mandi untuk berangkat kerja. walau berat kaki tuk melangkah tapi kewajiban harus saya laksanakan, walau hujan belum juga reda saya harus segera berangkat. lagian kunci toko saya yang bawa, kalo telat datang, toko belum bisa buka, bos bisa marah.
sedang dalam perjalanan henpong aris ( temanku) berdering, kami disuruh cepat datang karena hari sudah siang.
sial,.. saya baru ingat kalo henpong saya tertinggal di kamar. setelah beberapa menit berlalu akhirnya sampai juga didepan toko. teman² dan bos telah lama menati, bos bilang "lain kali naek taksi aja kalo hujan, biar ga telat!! nanti ongkosnya minta ke toko".
seharian saya ga ditemani henpong mungil yang bisanya selalu berdering & menyanyi bila ada telpon atau sms, walau sibuk melayani customer, saya berusaha angkat & membalas sms di hanpongku.

Maulud Pemuda Menara Malaysia